Monday, April 30, 2012

Manusia Sebagai mahluk Budaya

Pendahuluan

Manusia sebagai mahluk yang mempunyai akal dan pikiran mampu berhubungan sangat luas antara manusia dengan manusia,manusia dengan alam maupun antara manusia dengan sang pencipta. Selain itu manusia juga harus bersosialisasi, antara lingkungan yang merupakan pendidikan awal dalam interaksi social.Hal ini menjadikan manusia sebagai mahluk yang sempurna. Sehingga manusia dapat menbedakan hak dan kewajiban, norma norma dalam lingkungan. Oleh sebab itu manusia dididik agar mencapai tujuannya, hasil dari pendidikan ini adalah kebudayaan yang diimplementasikan kedalam masyarakat. Pendidikan yang menghasilkan budaya sebagai hal yang ditanamkan setiap individu harus dipandang sebagai motivator terwujudnya kebudayaan yang tinggi, kontribusi terhadap budaya yang ada, dan memberikan manfaat bagi sesame manusia itu sendiri.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manusia pada suatu Negara akan menentukan kualitas kebudayaan dari suatu Negara tersebut.Karena kebudayaan adalah hasil dari pendidikan yang merupakan didikan suatu bangsa.

Teori

Menurut Melville J. Herskovits “Kebudayaan adalah “ Man made part of the environment “ (bagian dari lingkungan manusia)” yang berarti manusia yang berbudaya tak lepas dari lingkungan karena lingkungan yang mendidik suatu manusia dan menanamkan kebudayaan pada manusia itu sendiri.
Menurut Dawson (Age of The Gods) yang mengatakan bahwa “Kebudayaan adalah cara hidup bersama (culture is common way of life)” menjelaskan budaya itu sendiri adalah cara hidup yang dilakukan secara bersama(masyarakat) dalam suatu kehidupan(lingkungan).


Rumusan Masalah


Dizaman yang penuh dengan moderenisasi ini kebudayaan sebagai akar dari sebuah lingkungan dan ekosistem dari manusia telah banyak berubah. Seiring dengan masuknya budaya budaya baru dan mulai meredupnya budaya sendiri. Budaya dan lingkungan ini adalah tempat pertama kali manusia mendapatkan pendidikan selain dari keluarga. lingkungan tanpa budaya adalah lingkungan yang tidak baik. karena budaya adalah moral suatu lingkungan itu sendiri.

Pembahasan

Manusia dan Budaya (Kebudayaan)

A.     Pengertian Manusia
          Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta) dan “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu

          Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Tatkala seoang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh kaena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa setiap manusia dianugerahi kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of discrimination) dan keinginan untuk hidup. Untuk dapat hidup, ia membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu bersumber dari lingkungan.

B.     Budaya (kebudayaan)
            Budaya memiliki 3 potiensi yaitu :
1.      Cipta adalah kemampuan berpikir yang menimblkan pengetahuan
2.      Rasa adalah suatu karya seni atau kesenian
3.      Karsa adalah kehendak hidup yang sempurna,mulia dan bahagia yang menimbulkan kehidupan beragama dan kesusilaan.

          Kebudayaan Berasal Dari Kata Sansekerta “Buddhayah “ , yang merupakan bentuk jamak dari  kata “Buddhi” yang berarti  budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai “hal-hal yang bersangkutan dengan budhi atau akal” . Kemudian istilah ini menjadi “culture” yang merupakan bahasa asing yang berasal dari kata “colere” yang berarti menolah atau mengerjakan. Kemudian culture ini diartikan sebagai segala daya kegiatan manusia untuk mengolah dan merubah alam.
Kebudayaan memiliki unsur unsure (menurut koentjaraningrat) yaitu:
1.      Sistem religi yang meliputi :
-          System kepercayaan
-          Sitem nilai dan pandangan hidup
-          Komunikasi keagamaan
-          Upacara keagamaan
2.      Sistem kemasyarakatan atau organisasi yang meliputi :
-          Kekerabatan
-          Asosiasi dan perkumpulan
-          System kenegaraan
-          System kesatuan hidup
-          Perkumpulan
3.      Sistem pengetahuan :
-          Flora dan fauna
-          Waktu,ruang dan bilangan
-          Tubuh manusia dan prilaku antar sesame manusia
4.      Bahasa sebagai alat komunikasi yang berbentuk :
-          Lisan
-          Tulisan
5.      Kesenian yang meliputi :
-          Seni patung/pahat
-          Relief
-          Lukisan/gambar
-          Rias
-          Vocal
-          Music
-          Bangunan
-          Kesusastraan
-          Drama
6.      Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi:
        berburu dan mengumpulkan makanan
        bercocok tanam
        peternakan
        perikanan
        perdagangan
7.      Sistem peralatan hidup atau teknologi yang meliputi:
        produksi, distribusi, transportasi
        peralatan komunikasi
        peralatan konsumsi dalam bentuk wadah
        pakaian dan perhiasan
        tempat berlindung dan perumahan
        senjata

C.     Manusia sebagai mahluk Budaya
       Mabusia sebagai mahluk yang berbudaya tidak lain adalah mahluk yang senantiasa
mendayagunakan akal budinya untuk mendiptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup
manusia hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha
menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia
berbudaya. Namun gelar berbudaya ini merlukan unsure tambahan interaksi antara manusia dengan
lingkungannya dan manusia dengan alam itu sendiri, dimana lingkungan dan alam adalah benda yang
sangat berbeda dengan manusia .

      Manusia sebagai mahluk budaya juga memiliki tanggung jawab terhadap sasaran interaksi diatas,
keadilan dan memiliki pandangan hidup tersendiri mengenai banyak hal, diantaranya yaitu keindahan.
Suatu pandangan/rasa yang didapat karena merasakan sesuatu yang luarbiasa, bagus,
cantik,elok,permai dan sebagainya. Keindahan sendiri merupakan hal yang bersifat universal, artinya
tidak terikat oleh perorangan, waktu, dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.Manusia
memiliki suatu tanggung jawab yang memiliki arti suatu kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaan :

1.      Discovery dan invention
          Discovery dan invention adalah pangkal tolak dalam studi mengenai pertumbuhan dan perubahan kebudayaan, karena hanya dengan proses inilah unsur yang baru dapat ditambahkan kepada keseluruhan kebudayaan manusia.
          Menurut Linton,  Discovery adalah setiap penambahan pada pengetahuan dan invention adalah penerapan yang baru dari pengetahuan.
          Basic invention
        Basic invention dapat diterangkan sebagi suatu peristiwa yang meliputi pemakaian prinsip baru atau kombinasi dari prinsip baru. Basic disini mempunyai arti, bahwa ia membuka kemungkinan akan adanya kemajuan dan menjadi dasar dari berbagai invention.
          Improving invention
        Artinya adalah memperbaiki penemuan yang telah ada
2.      Difusi kebudayaan
          Difusi kebudayaan adalah proses penyebaran unsur kebudayaan dari satu individu ke individu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain.
          Penyebaran dari individu ke individu lain dalam batas satu masyarakat disebut difusi intramasyarakat.
          Sedangkan penyebaran dari masyarakat ke masyarakat disebut difusi intermasyarakat.
          Difusi mengandung tiga proses yang dibeda-bedakan:
        Proses penyajian unsur baru kepada suatu masyarakat
        Penerimaan unsur baru
        Proses integrasi
    1. Akulturasi
Redfield, Linton, Herskovits mengatakan ”Mengemukakan bahwa akulturasi meliputi fenomena yang timbul  sebagai hasil, jika kelompok – kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara langsung dan terus-menerus, yang kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau pada kedua-duanya.”

       Menurut Al Ghazali akhlak adalah sifat yang melekat dalam jiwa seseorang yang menjadikan ia dengan mudah tanpa banyak pertimbangan lagi. Sedangkan sebagaian ulama yang lain mengatakan akhlak itu adalah suatu sifat yang tertanam didalam jiwa seseorang dan sifat itu akan timbul disetiap ia bertindak tanpa merasa sulit (timbul dengan mudah) karena sudah menjadi budaya sehari-hariDefenisi akhlak secara substansi tampak saling melengkapi, dan darinya kita dapat melihat lima ciri yang terdapat dalam perbuatan akhlak, yaitu : Pertama, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya.

      Kedua, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran. Ini berarti bahwa saat melakuakan sesuatu perbuatan, yang bersangkutan dalam keadaan tidak sadar, hilang ingatan, tidur dan gila.Ketiga, bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar.
Perbuatan akhlak adalah perbutan yang dilakukan atas dasar kemauan, pilihan dan keputusan yang bersangkutan. Bahwa ilmu akhlak adalah ilmu yang membahas tentang perbuatan manusia yang dapat dinilai baik atau buruk.

      Keempat, bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesunggunya, bukan main-main atau karena bersandiwaraKelima, sejalan dengan ciri yang keempat, perbuatan akhlak (khususnya akhlak yang baik) adalah perbuatan yang dilakukan karena keikhlasan semata-mata karena Allah, bukan karena dipuji orang atau karena ingin mendapatkan suatu pujian.

      Disini kita harus bisa membedakan antara ilmu akhlak dangan akhlak itu sendiri. Ilmu akhlak adalah ilmunya yang hanya bersifat teoritis, sedangkan akhlak lebih kepada yang bersifat praktis.

Menyambut era globalisasi dan Teknologi Informasi dalam abad ini, banyak sekali perubahan-perubahan yang sangat signifikan dalam perkembangan masyarakat. Perubahan-perubahan tersebut dapat meliputi perubahan yang mengarah kepada kehidupan yang lebih baik (perubahan positif) maupun perubahan yang mengakibatkan kehidupan yang bersifat negatif.

      Salah satu dampak negatif yang dihasilkan dari abad globalisasi ini adalah kemerosotan akhlak dan budi pekerti yang terus menggerogoti kehidupan bermasyarakat di Indonesia, padahal tidak dapat dipungkiri bahwa peranan akhlak dan budi pekerti menjadi peranan sangat penting dan amat menentukan dalam pembentukan masyarakat yang beradab dan berkebudayaan tinggi, masyarakat dengan nilai-nilai kemanusiaan yang luhur, masyarakat yang adil dan bermartabat dan lalainya ketidaksinambungan antara hak yang mereka dapatkan dan kewajiban yang harus mereka jalani.

      Untuk mengantisipasi kerusakan moral yang akan terjadi di kehidupan masyarakat mendatang, tentunya diperlukan adanya usaha untuk menyadari pentingnya penanaman kesadaran tentang hak dan kewajiban yang berkesinambungan secara utuh dengan penuh keinsyafan, walau terkadang dalam menunaikan kewajiban seringkali adanya penderitaan yang harus dirasakan.

      Dalam ajaran akhlak dan budi pekerti, setiap diri manusia harus bisa mengatur keseimbangan yang sangattajam antara hak dan kewajibannya, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Setiap anggota masyarakat harus mampu menjalin hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan serta memberi manfaat terhadap sesama anggotanya.


Kesimpulan


Manusia yang memiliki budaya sebagai dasar dari suatu pribadinya memiliki kontrol yang baik dalam akhlak dan budi pekertinya, hal ini dapat menjadikan manusia itu sendiri menajadi manusia moderen yang siap menghadapi kehidupannya dizaman ini.budaya itu sendiri terdapat dalam sebuah lingkungan yang menjadi sekolah yang mengajarkan manusia menjadi manusia yang matang, berakhlak baik dan berbudi pekerti dan dapat bermanfaat bagi ekosistemnya.




Referensi :
id.wikipedia.org
images.totogarawangi.multiply.multiplycontent.com
ridwan202.wordpress.com
blog.tp.ac.id/hakekat-manusia-sebagai-makhluk-budaya











 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India